TUGAS:
BIOLOGI
Oleh:
Nama: Asnidar
Nim:
911312906105.055
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AVICINNA
KENDARI
2011
Struktur Dasar Bakteri Terdiri Dari :
1. Kapsul
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. Di mana kapsul adalah bagian asesori dari bakteri yang berfungsi melindungi bakteri dari suhu atau kondisi lingkungan yang ekstrem.
2. Dinding sel
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). Dinding sel ditemukan pada semua bakteri hidup bebas kecuali pada Mycoplasma. Dinding sel berfungsi untuk melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan osmotik rendah dan memelihara bentuk sel. Dinding sel pada bakteri tidak mengandung selulosa tetapi hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung . dinding sel dilapisiselaput seperti gelatin. Isis sel berupa protoplasma dan membran plasma.
3. . Membran plasma
Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Selubung sel bakteri ini mengandung daerah transpor untuk untuk menutrisi daaerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin. Berfungsi untuk mempermudah interaksi inang-parasit, disamping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang.
4. . Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang tersusun dari air, nutrisi/zat makanan terlarut, lemak, protein, mineral, serta enzim-enzim..Materi inti suatu sitoplasma biasanya terdiri dari DNA dan RNA. Materi inti dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Penampakan materi inti sebagai suatu jaring DNA, tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan pararel terhadap sumbu sel. Selama perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai jaring kromatin yang tersebar dan tidak pernah berkumpul untuk membentuk sutau kromosom yang jelas selama pembelahan sel.
5. . Ribosom
Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan
polyribosom merupakan rantai ribosom 70S (monomer) menempel pada m RNA. Jumlah
ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbuhan, sel tumbuh cepat dalam
medium yang sesuai, mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel
tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai. Ribosom merupakan organel sel
yang berfungsi untuk sintesis protein.
6. Plasmid
plasmid
adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi secara autonom dan bisa ditemukan pada sel hidup. Di dalam satu sel,
dapat ditemukan lebih dari satu plasmid dengan ukuran yang sangat bervariasi
namun semua plasmid tidak mengkodekan fungsi yang penting untuk pertumbuhan sel
tersebut. Umumnya, plasmid mengkodekan gen-gen yang diperlukan agar dapat
bertahan pada keadaan yang kurang menguntungkan sehingga bila lingkungan
kembali normal, DNA plasmid dapat dibuang. Umumnya bakteri memiliki plasmid, yaitu suatu DNA di luar
DNA kromosom yang berbentu cincin. Plasmid terdapat dalam sitoplasma.
Fungsi plasmid yaitu mampu bereplikasi pada bakteri atau ragi. Agar dapat digunakan sebagai vektor
kloning, serta memiliki
situs pemotongan enzim restriksi untu memudahkan penyisipan DNA ke dalam vektor plasmid.
7. Pili (fimbriae)
Pili ( fimbriae) adalah struktur berbentuk
seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pili mirip dengan flagelum
tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein
dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif.Berukuran lebih kecil dan lebih
pendek dari flagel. Pili hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Dijumpai pada bakteri yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
Fungsi pili(fimbriae) yaitu untuk melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.
Fungsi pili(fimbriae) yaitu untuk melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.
8. . Nukleoid
Nukleoid merupakan bahan inti dari bakteri yang tersusun dari DNA yang membentuk kromosom tunggal dan sirkuler. Pada bakteri tertentu terdapat DNA sirkuler yang lebih kecil dan berada di luar kromosom yang disebut plasmid.
9. Flagella
Flagella
adalah struktur kompleks yang tersusun atas
bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti
tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran
sel untuk membentuk motor yang
menyebabkan flagela berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela digunakan
bakteri sebagai alat gerak. Bentuk yang umum dijumpai meliputi:
- Monotrik - Flagela tunggal ditemukan di satu tempat di sekitar sel
- Peritrik - Banyak flagela ditemukan di satu sisi
- Amfitrik - Banyak flagela ditemukan pada kedua kutub sel
- Lofotrik - Flagela ditemukan pada seluruh permukaan sel
Struktur dasar dari sel hewan terdiri dari:
1.
Ribosom
Ribosom merupakan salah satu
organel tidak bermembran yang ditemukan pada semua sel, baik sel prokariotik
maupun eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma,
menempel pada permukaan luar retikulum endoplasma, didalam metriks
mitokondria dan didalam stroma kloroplas.
Organel ini merupakan tempat berlangsungnya
penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d).
Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida hasil translasi pada RER
akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan enzim lisosom,
atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
2. Retikulum endoplasma kasar
Retikulum
endoplasma kasar berbentuk benang-benang jala,
yang terdapat pada ribosom. Berfungsi
untuk transpor dan sintesis protein.
3. Membran plasma
Sel memiliki struktur
khusus yang berfungsi untuk memisahkan isi sel dengan lingkungan luarnya,
struktur ini dinamakan membrane plasma atau membran sel. Membran plasma ini
memiliki ketebalan antara 5 sampai 10 nm (nanometer), oleh karena itu hanya
dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Membran sel memiliki beberapa fungsi, antara
lain yaitu:
1) Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel, misalnya retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom.
2) Menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel.
3) Sebagai sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa – senyawa tertentu dari dan ke dalam sel.
1) Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel, misalnya retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom.
2) Menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel.
3) Sebagai sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa – senyawa tertentu dari dan ke dalam sel.
4. Nukleus
Merupakan organel terbesar,
berbentuk bulat, membran rangkap. Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma, yang
terdiri atas benang 'kromatin' yang tersusun atas DNA, RNA dan protein. Selain
itu terkadang terbentuk nukleolus
Fungsi: pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik.
Fungsi: pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik.
5. Nukleolus
Nukleolus
banyak ditemukan pada sel-sel yang aktivitas . sintesis proteinnya tinggi,
misalnya pada neuron, oosit, dan kelenjar. Di dalam inti, nukleolus tampak
sebagai suatu struktur yang merupakan tempat pembentukan dan penyimpanan
prekusor ribosom dan pembentukan sub unit ribosom. Selain itu, struktur ini
merupakan tempat terjadinya proses transkripsi gen ARN ribosom (ARN-r).
6. Kromatin
Benang
kromatin pada saat mengalami proses pembelahan, akan memendek dan menebal
membentuk kromosom. Di dalam kromosom terdapat gen-gen yang mengendalikan sifat-sifat
keturunan.
7. Nuklear pore
Pada membran inti terbentuk
pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti.
Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi
tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti
ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti
dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom.
Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan
semacam cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori.
Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian
tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).
8. Nuklear envelope
Membran inti terdiri atas dua lapis,
yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran
nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar
membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan
dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang
terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan
glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen
intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang
pada suatu tempat di dalam sel.
9. Badan golgi
Organel ini terdiri atas setumpuk saku-saku
pipih yang masing-masing dibatasi oleh selapis membran. Beberapa
penelitian membuktikan bahwa AG tidak hanya berfungsi sebagai alai transport
materi ke luar sel. Akan tetapi banyak reaksi yang berlangsung di dalam lumen
AG, antara lain proses biosintesis- glikoprotein dan glikolipid yang
dikatalisis oleh enzim glikosil transferase, kedua proses ini sering dinamakan
glikosilasi. Di dalam AG juga terjadi proses penambaKan gugus sulfat pada
karbohidrat yang dikatalisis oleh enzim sulfat tansferase. Seiain itu, di dalam
lumen AG terjadi proses sintesis proteoglikan yang merupakan komponen matriks
ekstra sel.
10. Sentriol
Sentriol merupakan organel sel berbentuk
silindris dengan diameter lebih kurang 2 pm (mikrometer) dan panjang lebih
kurang 4 ptm. Di dalam setiap sel mengandun sepasang sentriol yang letaknya
saling tegak lurus dekat inti sel. sentriol berfungsi sebagai bahan pembentuk
sillia dan flagella , persis dengan sentriol. Jadi, selain sebagai komponen
penyusun sentrosom, sentriol berfungsi sebagai tubuh basalis.
11. Ribosom
Ribosom merupakan salah satu organel tidak
bermembran yang ditemukan pada semua sel, baik sel prokariotik maupun
eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma, menempel
pada permukaan luar retikulum endoplasma, didalam metriks mitokondria dan
didalam stroma kloroplas.
Organel ini
merupakan tempat berlangsungnya penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang
dibawa ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida
hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein
membran, dan enzim lisosom, atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel.
Sedangkan polipeptida
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
12. Retikulum endoplasma halus
Retikulum endoplasmma halus berbentuk benang-benang jala,
tidak terdapat pada ribosom,. Berfungsi untuk
transpor , sintesis lemak dan steroid.
13. . lisosom
Lisosom merupakan organel sel berupa kantong terikat
membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan
intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christen
de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini
miliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuclease, glikosidase,
lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif
pada ph 5. Adapun fungsinya:
- mencerna materi yg diambil secara endositosis.
- menghancurkan organela sel lain yg sudah tdk b'fungsi (autofage).
- menghancurkan selnya sendiri (autolisis).
- mencerna materi yg diambil secara endositosis.
- menghancurkan organela sel lain yg sudah tdk b'fungsi (autofage).
- menghancurkan selnya sendiri (autolisis).
14. Mikrotubulus
Mikrotubulus
tersusun atas protein tubulin, yang berfungsi sebagai punyusun spindel,
sentriol, silia dan flagela.
15. Sytoplasma
Sitoplasma
merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membrane plasma. sitoplasma mengandung
gula, asam amino, lemak,ion-ion dan senyawa kimia lain yang digunakan untuk
metabolisme sel. Di dalam sitoplasma terdapat membran intrasel yang membungkus
organel sel, misalnya membran yang membungkus mitokrondria, kloroplas, lisosom,
peroksisom, retikulum endoplasma, dan badan Golgi.
Bagian sitoplasma yang berada di antara organel dinamakan
sitosol. Volume sitosol lebih kurang 50% dari volume sel. Di dalam sitosol juga
terdapat protein dan enzim-enzim untuk reaksi kimia. Sitoplasma
tersusun atas:
- cairan: sitosol
- padatan: berupa organela-organela
- cairan: sitosol
- padatan: berupa organela-organela
16. Mitokondria
Bagian-bagian utama mitokondria dibedakan
menjadi dua, yaitu bagian selaput atau membran dan bagian matriks. Membran
mitokondria ada dua yaitu membran luar dan membran dalam. Antara membran dalam
dan membran luar terdapat ruang antarmembran yang berisi berbagai macam enzim.
Membran luar mitokondria lebih tipis dari pada membrane dalam yaitu kurang dari
6 nanometer, sedangkan membran dalam berukuran antara 6 - 8 nanometer. Membran
dalam mitokondria membentuk juluran-juluran ke arah matrik sehingga memperluas
permukaan dalamnva. Iuluran membran ke arah matriks ini dinamakan tristae.
Matriks mitokondria merupakan bagian mitokondria yang
menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA, RNA dan beberapa protein yang larut dalam air serta filamen, dan granul.
menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA, RNA dan beberapa protein yang larut dalam air serta filamen, dan granul.
Struktur
dasar dari sel tumbuhan terdiri dari:
1. Tonoplast
Tonoplas atau membran
vakuola adalah membran tunggal yang menyelimuti vakuola dan memisahkan sitosol dari getah tumbuhan serta sangat penting bagi sel
tumbuhan dan sel cendawan. Membran ini menyerupai membran
plasma, namun berbeda
fungsinya dan sering agak lebih tipis (7,5 nm). Membran plasma mengendalikan
keluar-masuknya linarut (zat terlarut) di sitoplasma , sedangkan tonoplas mengangkut linarut keluar-masuk
vakuola, jadi mengendalikan potensial air sel. Potensial air khususnya
penting pada sel penjaga dari perangkat stomata.
2. Vakuola
Organel yang
berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan, minyak atsiri dan sisa metabolisme sel.
3. Mikrotubulus
Mikrotubulus
tersusun atas protein tubulin, yang berfungsi sebagai punyusun spindel,
sentriol, silia dan flagela.
4. Mitokondria
Bagian-bagian
utama mitokondria dibedakan menjadi dua, yaitu bagian selaput atau membran dan
bagian matriks. Membran mitokondria ada dua yaitu membran luar dan membran
dalam. Antara membran dalam dan membran luar terdapat ruang antarmembran yang
berisi berbagai macam enzim. Membran luar mitokondria lebih tipis dari pada
membrane dalam yaitu kurang dari 6 nanometer, sedangkan membran dalam berukuran
antara 6 - 8 nanometer. Membran dalam mitokondria membentuk juluran-juluran ke
arah matrik sehingga memperluas permukaan dalamnva. Iuluran membran ke arah
matriks ini dinamakan tristae. Matriks mitokondria merupakan bagian mitokondria
yang menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA, RNA
dan beberapa protein yang larut dalam air serta filamen, dan granul.
5. Ribosom
Ribosom merupakan salah satu organel tidak
bermembran yang ditemukan pada semua sel, baik sel prokariotik maupun
eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma, menempel
pada permukaan luar retikulum endoplasma, didalam metriks mitokondria dan
didalam stroma kloroplas.
Organel ini merupakan tempat berlangsungnya
penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d).
Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida hasil translasi pada RER
akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan enzim lisosom,
atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
6. Mikrofilamen
Oragnel yang
memiliki struktur filamen
(benang). berfungsi dalam pergerakan sitoplasma dan kontraksi otot.
7 .Kloroplas
Kloroplas berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis.
8. .
Plastida
Plastida adalah organel vital pada
tumbuhan. Fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel.
plastida atau kromatofora merupakan salah
satu organel pada sel tumbuhan.Organel ini sangat penting dan hanya terapat
pada sel tumbuhan.Berfungsi mensintetis pigmen an menyimpan cadangan makanan.
Macam-macam plastida: Leokoplas ialah plastida yang tidak berwarna,biasanya
terdapat pada sel jaringan tumbuhan yang tidak terkena cahaya matahari seperti
pada jaringan embrional,empulur batang dan bagian tumbuhan didalam tanah yang
berwarna putih. Leokoplas dibagi menjadi 3 : Amiloplas : plastida
yang berfungsi untuk membentuk dan menyimpan amilum elaioplas : plastida
yang berfungsi untuk membentuk dan menyimpan minyak proteoplas : plastida
yang berfungsi untuk membentuk dan menyimpan protein Kromoplas ialah plastida
yang mensintetis dan menyimpan pigmenpada tumbuhan. mis
warnamerah.kuning,orange pada buah dan bunga kroplasialah plastida yang
mengandung krorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
9. Aparatus golgi
Organel ini
terdiri atas setumpuk saku-saku pipih yang masing-masing dibatasi oleh selapis
membran. Beberapa penelitian membuktikan bahwa AG tidak hanya berfungsi
sebagai alai transport materi ke luar sel. Akan tetapi banyak reaksi yang
berlangsung di dalam lumen AG, antara lain proses biosintesis- glikoprotein dan
glikolipid yang dikatalisis oleh enzim glikosil transferase, kedua proses ini
sering dinamakan glikosilasi. Di dalam AG juga terjadi proses penambaKan gugus
sulfat pada karbohidrat yang dikatalisis oleh enzim sulfat tansferase. Seiain
itu, di dalam lumen AG terjadi proses sintesis proteoglikan yang merupakan
komponen matriks ekstra sel. Pada sel tumbuhan yang sedang membelah, AG
berperanan dalam pembentukan komponen dinding sel yang baru.
10. Membran plasma
Sel memiliki struktur
khusus yang berfungsi untuk memisahkan isi sel dengan lingkungan luarnya,
struktur ini dinamakan membrane plasma atau membran sel. Membran plasma ini
memiliki ketebalan antara 5 sampai 10 nm (nanometer), oleh karena itu hanya
dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Membran sel memiliki beberapa fungsi, antara
lain yaitu:
1) Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel, misalnya retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom.
2) Menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel.
3) Sebagai sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa – senyawa tertentu dari dan ke dalam sel.
1) Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel, misalnya retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom.
2) Menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel.
3) Sebagai sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa – senyawa tertentu dari dan ke dalam sel.
11.
Dinding sel
Dinding sel hanya
terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat
yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel.
Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar
dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
12.
Peroksisom
Di dalam sel, peroksisom berbentuk
bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5 - 0,7 mikrometer, hanya
dibungkus oleh selapis membran. Jumlah peroksisom untuk tiap sel bervariasi
antara 70-700. Peroksisom memiliki kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat
membentuk peroksisom anak. Protein dan lipid yang diperlukan ditransfer dari
sitosol. Selain berfungsi untuk pembentukan dan perombakan H2O,
menjadi substrat organik dan H2O, peroksisom juga berfungsi untuk
merombak asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk proses
perkecambahan.
13. Retikulum endoplasma halus
Retikulum
endoplasmma halus berbentuk benang-benang jala, tidak terdapat pada ribosom,.
Berfungsi untuk transpor , sintesis
lemak dan steroid.
14. Retikulum
endoplasma kasar
Retikulum
endoplasma kasar berbentuk benang-benang jala,
yang terdapat pada ribosom. Berfungsi
untuk transpor dan sintesis protein.
15. Nukleolus
Nukleolus
banyak ditemukan pada sel-sel yang aktivitas . sintesis proteinnya tinggi,
misalnya pada neuron, oosit, dan kelenjar. Di dalam inti, nukleolus tampak
sebagai suatu struktur yang merupakan tempat pembentukan dan penyimpanan
prekusor ribosom dan pembentukan sub unit ribosom. Selain itu, struktur ini
merupakan tempat terjadinya proses transkripsi gen ARN ribosom (ARN-r).
16 . Kromatin
Benang
kromatin pada saat mengalami proses pembelahan, akan memendek dan menebal
membentuk kromosom. Di dalam kromosom terdapat gen-gen yang mengendalikan
sifat-sifat keturunan.
17.Nuclear envelope
Membran
inti terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran
dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat
ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti
bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim
seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan
glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen
intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti
terpancang pada suatu tempat di dalam sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa di koment ya.........