WELCOME

SELAMAT DATANG DI MY BLOG SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA ( KRITIK DAN SARAN SANGAT AKU BUTUHKAN )

Senin, 30 Januari 2012


TUGAS:
BIOLOGI

Oleh:
                               Nama: Asnidar
                               Nim: 911312906105.055

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AVICINNA
KENDARI
      2011

            Struktur Dasar Bakteri Terdiri Dari :

1. Kapsul

            Kapsul atau  lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. Di mana kapsul adalah bagian asesori dari bakteri yang berfungsi melindungi bakteri dari suhu atau kondisi lingkungan yang ekstrem.

2. Dinding sel

             Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). Dinding sel ditemukan pada semua bakteri hidup bebas kecuali pada Mycoplasma. Dinding sel berfungsi untuk melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan osmotik rendah dan memelihara bentuk sel. Dinding sel pada bakteri tidak mengandung selulosa tetapi hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung . dinding sel dilapisiselaput seperti gelatin. Isis sel berupa protoplasma dan membran plasma.

3. . Membran plasma

            Membran  plasma  adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Selubung sel bakteri ini mengandung daerah transpor untuk untuk menutrisi daaerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin. Berfungsi untuk  mempermudah interaksi inang-parasit, disamping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang.

4. . Sitoplasma

            Sitoplasma  adalah cairan sel yang tersusun dari air, nutrisi/zat makanan terlarut, lemak, protein, mineral, serta enzim-enzim..Materi inti suatu sitoplasma biasanya terdiri dari DNA dan RNA. Materi inti dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Penampakan materi inti sebagai suatu jaring DNA, tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan pararel terhadap sumbu sel. Selama perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai jaring kromatin yang tersebar dan tidak pernah berkumpul untuk membentuk sutau  kromosom yang jelas selama pembelahan sel.

5. . Ribosom

            Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan polyribosom merupakan rantai ribosom 70S (monomer) menempel pada m RNA. Jumlah ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbuhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai, mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai. Ribosom merupakan organel sel yang berfungsi untuk sintesis protein.
6. Plasmid
plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi secara autonom dan bisa ditemukan pada sel hidup. Di dalam satu sel, dapat ditemukan lebih dari satu plasmid dengan ukuran yang sangat bervariasi namun semua plasmid tidak mengkodekan fungsi yang penting untuk pertumbuhan sel tersebut. Umumnya, plasmid mengkodekan gen-gen yang diperlukan agar dapat bertahan pada keadaan yang kurang menguntungkan sehingga bila lingkungan kembali normal, DNA plasmid dapat dibuang. Umumnya bakteri memiliki plasmid, yaitu suatu DNA di luar DNA kromosom yang berbentu cincin. Plasmid terdapat dalam sitoplasma.
Fungsi plasmid yaitu mampu bereplikasi pada bakteri atau ragi. Agar dapat digunakan sebagai vektor kloning, serta memiliki situs pemotongan enzim restriksi untu memudahkan penyisipan DNA ke dalam vektor plasmid.
7. Pili (fimbriae)
             Pili ( fimbriae) adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pili mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif.Berukuran lebih kecil dan lebih pendek dari flagel. Pili hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Dijumpai pada bakteri yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
            Fungsi pili(fimbriae) yaitu untuk melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.

8. . Nukleoid

            Nukleoid merupakan bahan inti dari bakteri yang tersusun dari DNA yang membentuk kromosom tunggal dan sirkuler. Pada bakteri tertentu terdapat DNA sirkuler yang lebih kecil dan berada di luar kromosom yang disebut plasmid.

9. Flagella

            Flagella  adalah struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam  protein termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor  yang menyebabkan flagela berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak. Bentuk yang umum dijumpai meliputi:
  • Monotrik - Flagela tunggal ditemukan di satu tempat di sekitar sel
  • Peritrik - Banyak flagela ditemukan di satu sisi
  • Amfitrik - Banyak flagela ditemukan pada kedua kutub sel
  • Lofotrik - Flagela ditemukan pada seluruh permukaan sel

 








            Struktur dasar dari sel hewan terdiri dari:
1. Ribosom
              Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran yang ditemukan pada semua sel, baik sel prokariotik maupun eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma, menempel pada permukaan luar retikulum endoplasma, didalam metriks mitokondria  dan didalam stroma kloroplas.
             Organel ini merupakan tempat berlangsungnya penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan enzim lisosom, atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
2. Retikulum endoplasma kasar
            Retikulum endoplasma kasar berbentuk benang-benang jala,  yang terdapat pada  ribosom.  Berfungsi  untuk  transpor dan  sintesis protein.
3. Membran plasma    
            Sel memiliki struktur khusus yang berfungsi untuk memisahkan isi sel dengan lingkungan luarnya, struktur ini dinamakan membrane plasma atau membran sel. Membran plasma ini memiliki ketebalan antara 5 sampai 10 nm (nanometer), oleh karena itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Membran sel memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu:
1) Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel, misalnya           retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom.
2) Menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel.
3) Sebagai sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa – senyawa tertentu dari dan ke dalam sel.
4. Nukleus
            Merupakan organel terbesar, berbentuk bulat, membran rangkap. Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma, yang terdiri atas benang 'kromatin' yang tersusun atas DNA, RNA dan protein. Selain itu terkadang terbentuk nukleolus
Fungsi: pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik.
5. Nukleolus
            Nukleolus banyak ditemukan pada sel-sel yang aktivitas . sintesis proteinnya tinggi, misalnya pada neuron, oosit, dan kelenjar. Di dalam inti, nukleolus tampak sebagai suatu struktur yang merupakan tempat pembentukan dan penyimpanan prekusor ribosom dan pembentukan sub unit ribosom. Selain itu, struktur ini merupakan tempat terjadinya proses transkripsi gen ARN ribosom (ARN-r).
6. Kromatin
            Benang kromatin pada saat mengalami proses pembelahan, akan memendek dan menebal membentuk kromosom. Di dalam kromosom terdapat gen-gen yang mengendalikan sifat-sifat keturunan.
7. Nuklear pore
            Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom.
             Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).

8. Nuklear envelope
            Membran inti terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel.
9. Badan golgi
             Organel ini terdiri atas setumpuk saku-saku pipih yang masing-masing dibatasi oleh selapis membran.  Beberapa penelitian membuktikan bahwa AG tidak hanya berfungsi sebagai alai transport materi ke luar sel. Akan tetapi banyak reaksi yang berlangsung di dalam lumen AG, antara lain proses biosintesis- glikoprotein dan glikolipid yang dikatalisis oleh enzim glikosil transferase, kedua proses ini sering dinamakan glikosilasi. Di dalam AG juga terjadi proses penambaKan gugus sulfat pada karbohidrat yang dikatalisis oleh enzim sulfat tansferase. Seiain itu, di dalam lumen AG terjadi proses sintesis proteoglikan yang merupakan komponen matriks ekstra sel.
10. Sentriol
             Sentriol merupakan organel sel berbentuk silindris dengan diameter lebih kurang 2 pm (mikrometer) dan panjang lebih kurang 4 ptm. Di dalam setiap sel mengandun sepasang sentriol yang letaknya saling tegak lurus dekat inti sel. sentriol berfungsi sebagai bahan pembentuk sillia dan flagella , persis dengan sentriol. Jadi, selain sebagai komponen penyusun sentrosom, sentriol berfungsi sebagai tubuh basalis.
11. Ribosom
             Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran yang ditemukan pada semua sel, baik sel prokariotik maupun eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma, menempel pada permukaan luar retikulum endoplasma, didalam metriks mitokondria  dan didalam stroma kloroplas.
            Organel ini merupakan tempat berlangsungnya penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan enzim lisosom, atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
12. Retikulum endoplasma halus
Retikulum endoplasmma halus berbentuk benang-benang jala, tidak terdapat pada ribosom,. Berfungsi untuk  transpor , sintesis lemak dan steroid.
13. . lisosom
            Lisosom merupakan organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christen de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini miliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuclease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada ph 5. Adapun fungsinya:
- mencerna materi yg diambil secara endositosis.
- menghancurkan organela sel lain yg sudah tdk b'fungsi (autofage).
- menghancurkan selnya sendiri (autolisis).
14. Mikrotubulus 
            Mikrotubulus tersusun atas protein tubulin, yang berfungsi sebagai punyusun spindel, sentriol, silia dan  flagela.
15. Sytoplasma
            Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membrane plasma. sitoplasma mengandung gula, asam amino, lemak,ion-ion dan senyawa kimia lain yang digunakan untuk metabolisme sel. Di dalam sitoplasma terdapat membran intrasel yang membungkus organel sel, misalnya membran yang membungkus mitokrondria, kloroplas, lisosom, peroksisom, retikulum endoplasma, dan badan Golgi.
            Bagian sitoplasma yang berada di antara organel dinamakan sitosol. Volume sitosol lebih kurang 50% dari volume sel. Di dalam sitosol juga terdapat protein dan enzim-enzim untuk reaksi kimia.     Sitoplasma tersusun atas:
- cairan: sitosol
- padatan: berupa organela-organela
16. Mitokondria
             Bagian-bagian utama mitokondria dibedakan menjadi dua, yaitu bagian selaput atau membran dan bagian matriks. Membran mitokondria ada dua yaitu membran luar dan membran dalam. Antara membran dalam dan membran luar terdapat ruang antarmembran yang berisi berbagai macam enzim. Membran luar mitokondria lebih tipis dari pada membrane dalam yaitu kurang dari 6 nanometer, sedangkan membran dalam berukuran antara 6 - 8 nanometer. Membran dalam mitokondria membentuk juluran-juluran ke arah matrik sehingga memperluas permukaan dalamnva. Iuluran membran ke arah matriks ini dinamakan tristae. Matriks mitokondria merupakan bagian mitokondria yang
menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA, RNA dan beberapa protein yang larut dalam air serta filamen, dan granul.







            Struktur dasar dari sel tumbuhan  terdiri dari:
1. Tonoplast
            Tonoplas atau membran vakuola adalah membran tunggal yang menyelimuti vakuola dan memisahkan sitosol dari getah tumbuhan serta sangat penting bagi sel tumbuhan dan sel cendawan. Membran ini menyerupai membran plasma, namun berbeda fungsinya dan sering agak lebih tipis (7,5 nm). Membran plasma mengendalikan keluar-masuknya linarut (zat terlarut) di sitoplasma , sedangkan tonoplas mengangkut linarut keluar-masuk vakuola, jadi mengendalikan potensial air sel. Potensial air khususnya penting pada sel penjaga dari perangkat stomata.
2. Vakuola
            Organel yang berfungsi  dalam penyimpanan cadangan makanan, minyak atsiri dan sisa metabolisme sel.
3. Mikrotubulus
            Mikrotubulus tersusun atas protein tubulin, yang berfungsi sebagai punyusun spindel, sentriol, silia dan  flagela.
4. Mitokondria
            Bagian-bagian utama mitokondria dibedakan menjadi dua, yaitu bagian selaput atau membran dan bagian matriks. Membran mitokondria ada dua yaitu membran luar dan membran dalam. Antara membran dalam dan membran luar terdapat ruang antarmembran yang berisi berbagai macam enzim. Membran luar mitokondria lebih tipis dari pada membrane dalam yaitu kurang dari 6 nanometer, sedangkan membran dalam berukuran antara 6 - 8 nanometer. Membran dalam mitokondria membentuk juluran-juluran ke arah matrik sehingga memperluas permukaan dalamnva. Iuluran membran ke arah matriks ini dinamakan tristae. Matriks mitokondria merupakan bagian mitokondria yang menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA, RNA dan beberapa protein yang larut dalam air serta filamen, dan granul.
5. Ribosom
             Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran yang ditemukan pada semua sel, baik sel prokariotik maupun eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma, menempel pada permukaan luar retikulum endoplasma, didalam metriks mitokondria  dan didalam stroma kloroplas.
             Organel ini merupakan tempat berlangsungnya penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta (ARN-d). Hasil translasi ini adalah polipeptida. Polipeptida hasil translasi pada RER akan dikirim dan diolah di dalam AG menjadi protein membran, dan enzim lisosom, atau disekresikan ke luar sel melalui vesikel. Sedangkan polipeptida
hasil translasi pada ribosom bebas dikirim ke mitokondria, sebagai enzim peroksisom, atau sebagai protein ribosom.
6. Mikrofilamen
            Oragnel yang memiliki struktur filamen (benang). berfungsi dalam pergerakan sitoplasma dan kontraksi otot.
7 .Kloroplas
            Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
8. . Plastida
            Plastida adalah organel vital pada tumbuhan. Fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel.
            plastida atau kromatofora merupakan salah satu organel pada sel tumbuhan.Organel ini sangat penting dan hanya terapat pada sel tumbuhan.Berfungsi mensintetis pigmen an menyimpan cadangan makanan. Macam-macam plastida: Leokoplas ialah plastida yang tidak berwarna,biasanya terdapat pada sel jaringan tumbuhan yang tidak terkena cahaya matahari seperti pada jaringan embrional,empulur batang dan bagian tumbuhan didalam tanah yang berwarna putih. Leokoplas dibagi menjadi 3 : Amiloplas : plastida yang berfungsi untuk membentuk dan menyimpan amilum elaioplas : plastida yang berfungsi untuk membentuk dan menyimpan minyak proteoplas : plastida yang berfungsi untuk membentuk dan menyimpan protein Kromoplas ialah plastida yang mensintetis dan menyimpan pigmenpada tumbuhan. mis warnamerah.kuning,orange pada buah dan bunga kroplasialah plastida yang mengandung krorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
9. Aparatus golgi
            Organel ini terdiri atas setumpuk saku-saku pipih yang masing-masing dibatasi oleh selapis membran.  Beberapa penelitian membuktikan bahwa AG tidak hanya berfungsi sebagai alai transport materi ke luar sel. Akan tetapi banyak reaksi yang berlangsung di dalam lumen AG, antara lain proses biosintesis- glikoprotein dan glikolipid yang dikatalisis oleh enzim glikosil transferase, kedua proses ini sering dinamakan glikosilasi. Di dalam AG juga terjadi proses penambaKan gugus sulfat pada karbohidrat yang dikatalisis oleh enzim sulfat tansferase. Seiain itu, di dalam lumen AG terjadi proses sintesis proteoglikan yang merupakan komponen matriks ekstra sel. Pada sel tumbuhan yang sedang membelah, AG berperanan dalam pembentukan komponen dinding sel yang baru.
10. Membran plasma
            Sel memiliki struktur khusus yang berfungsi untuk memisahkan isi sel dengan lingkungan luarnya, struktur ini dinamakan membrane plasma atau membran sel. Membran plasma ini memiliki ketebalan antara 5 sampai 10 nm (nanometer), oleh karena itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Membran sel memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu:
1) Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel, misalnya           retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom.
2) Menyediakan selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel.
3) Sebagai sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel berfungsi dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa – senyawa tertentu dari dan ke dalam sel.
11. Dinding sel
            Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
12. Peroksisom
            Di dalam sel, peroksisom berbentuk bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5 - 0,7 mikrometer, hanya dibungkus oleh selapis membran. Jumlah peroksisom untuk tiap sel bervariasi antara 70-700. Peroksisom memiliki kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat membentuk peroksisom anak. Protein dan lipid yang diperlukan ditransfer dari sitosol. Selain berfungsi untuk pembentukan dan perombakan H2O, menjadi substrat organik dan H2O, peroksisom juga berfungsi untuk merombak asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk proses perkecambahan.
13. Retikulum endoplasma halus
            Retikulum endoplasmma halus berbentuk benang-benang jala, tidak terdapat pada ribosom,. Berfungsi untuk  transpor , sintesis lemak dan steroid.
14. Retikulum endoplasma kasar
            Retikulum endoplasma kasar berbentuk benang-benang jala,  yang terdapat pada  ribosom.  Berfungsi  untuk  transpor dan  sintesis protein.
15. Nukleolus
            Nukleolus banyak ditemukan pada sel-sel yang aktivitas . sintesis proteinnya tinggi, misalnya pada neuron, oosit, dan kelenjar. Di dalam inti, nukleolus tampak sebagai suatu struktur yang merupakan tempat pembentukan dan penyimpanan prekusor ribosom dan pembentukan sub unit ribosom. Selain itu, struktur ini merupakan tempat terjadinya proses transkripsi gen ARN ribosom (ARN-r).
16 . Kromatin
            Benang kromatin pada saat mengalami proses pembelahan, akan memendek dan menebal membentuk kromosom. Di dalam kromosom terdapat gen-gen yang mengendalikan sifat-sifat keturunan.
17.Nuclear envelope
            Membran inti terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa di koment ya.........