Mengapa saya adalah orang yang tidak
beruntung? Mengapa saya adalah pribadi yang banyak tertimpa masalah? mengapa
orang lain lebih nyaman hidupnya dari saya? Pertanyaan-pertanyaan ini untuk
sebagian orang seringkali muncul dalam pikiran. Semakin seseorang menganggap
hidupnya banyak masalah, seringkali mereka menganggap ada yang salah sama
dirinya, dunia kiamat ataupun ibarat jiwa yang sakit.
Padahal adanya masalah menandakan
kita sebenarnya masih sehat loh! Punya masalah juga bukan selalu pertanda buruk
loh! Justru pertanda baik!
Mengapa?
Pada dasarnya setiap manusia pasti
menginginkan adanya kebahagiaan dan kesenangan. Tidak ada manusia yang ingin
tersakiti. Baik tersakiti oleh dirinya sendiri maupun tersakiti oleh orang
lain. Sebisa mungkin masing-masing individu pasti akan berusaha untuk membela
dirinya bila tersakiti. Namun terkadang tekanan dari dalam diri dan luar begitu
hebatnya sehingga terkadang tidak sanggup untuk mengatasi dan membela lagi
dirinya. Inilah ketika seseorang akan mengalami breakdown.
Akan tetapi jangan merasa khawatir
dulu karena mengalami breakdown.
Komputer yang secanggih apapun saja masih bisa terkena virus atau nge-Hang, apalagi manusia yang diberikan
pikiran dan perasaan. Mengalami breakdown merupakan hal yang wajar.
Setiap manusia hidup dengan memiliki
keinginan, harapan dan cita-cita. Terkadangpun keinginan, harapan serta
cita-cita kaitannya tidak hanya pada diri kita sendiri tetapi melibatkan
orang lain, atau hal-hal diluar diri kita seperti keluarga, pasangan, pekerjaan,
teman dll. Permasalahannya tidak semua hal di dunia ini bisa kita kontrol,
sehingga kita pun pastinya tidak dapat memastikan bahwa kita akan hidup bahagia
selamanya ataupun terbebas dari masalah.
Namun sayangnya, banyak sekali orang
yang berpikir bahwa tertimpa masalah berarti tertimpa kesialan, akhir dari
segalanya, tidak pantas untuk hidup bahkan men-cap bahwa dirinya adalah sakit.
Justru sebaliknya, menurut saya,
bila kita punya masalah, berarti tandanya kita masih sehat. Hal ini dikarenakan
pertanda bahwa kita masih punya hati untuk merasa dan otak untuk berpikir. Bila
kita terbebas sepenuhnya dari masalah berarti kita hidup seperti robot yang
tidak punya kebutuhan, keinginan dan perasaan.
Biasanya orang akan merasa masalah
datang ketika harapan dan keinginannya tidak tersampaikan. Jika demikian,
banyak yang kemudian merasa bahwa ada yang salah dari hidupnya. Padahal dengan
adanya harapan dan cita-cita saja sudah menandakan bahwa kita adalah orang yang
masih “hidup”. Sehingga tidak semua masalah merupakan pertanda buruk. Justru
pertanda baik karena dibalik adanya masalah justru terdapat arti positif yang
seringkali tersembunyi dan tidak disadari, bahwa kita sebenarnya menantikan
suatu hal yang indah dan baik.
______________________________________________________________
Contohnya :
- Suami istri yang seringkali bertengkar, tandanya masih saling peduli.
- Pelajar yang stress karena nilainya jelek berarti masih punya keinginan untuk bisa maju.
- Pegawai yang tertekan karena bosnya yang galak berarti masih punya harapan untuk bisa dinilai berprestasi oleh bos nya.
- Anak yang terbebani oleh orang tuanya yang overprotektif berarti masih menginginkan adanya keluarga yang harmonis dan saling pengertian.
- Orang tua yang pusing karena kenakalan anaknya berarti masih cinta dan sayang pada anaknya.
______________________________________________________________
Maka, bila dengan munculnya masalah
berarti menandakan adanya harapan dan keinginan, berarti bertanda burukkah ?
atau baikkah ?
Tentu saja baik.
Yang harus dipahami ketika masalah
datang bukanlah memandang masalah secara negatif melainkan melihat pada arti
baik / positif dibalik masalah tersebut.
Ketika masalah datang, yang harus
dilakukan adalah tidak secara langsung menjadi down, pasrah serta kabur dari
masalah. Melainkan melakukan evaluasi terhadap masalah tersebut dengan detil.
Apa tandanya untuk diri sendiri bila itu kita lihat sebagai masalah ? apa
sebenarnya harapan dan keinginan kita ? apa artinya masalah tersebut dalam diri
kita ?
Setelah melakukan evaluasi barulah
melakukan upaya-upaya tertentu untuk dapat mengatasi masalah tersebut dengan
bijak. Karena hanya dengan memahami kebutuhan dan harapan diri kita sendirilah
kita baru dapat memecahkan masalah dengan lebih mudah.
Misal: istri bertengkar dengan suami
mendapati bahwa harapannya adalah menginginkan suami yang lebih pengertian,
maka komunikasikanlah keinginan dan harapan ini dengan jelas.
Bilapun dirasa sulit untuk mengatasi
masalah sendiri, konsultasikanlah masalah kepada orang yang tepat, sehingga
cepat bisa diatasi dan tidak berlarut-larut.
Yang pasti, semakin kita merasa
masalah sebagai hal yang buruk lantas men-cap diri kita sebagai orang yang
buruk pula maka semakin kita sulit untuk melawan. Tetapi bila kita memahami
harapan kita dibalik masalah itu maka semakin kita akan termotivasi untuk
memperbaiki keadaan.
Bila semua orang dapat melihat
adanya masalah personal sebagai pertanda baik, alangkah damainya hidup ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa di koment ya.........